Harga Bitcoin Turun di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Harga Bitcoin Turun kembali pada Jumat, 13 Juni 2025. Konflik bersenjata antara Israel dan Iran memicu kekhawatiran pasar global. Akibatnya, harga Bitcoin turun tajam ke angka $104.070.
Ketegangan meningkat tajam setelah Israel meluncurkan serangan militer besar-besaran bertajuk Operation Rising Lion. Serangan ini menargetkan fasilitas nuklir Iran, termasuk situs pengayaan uranium Natanz serta pusat komando di Teheran.
Sebagai imbas langsungnya, pasar global bereaksi keras. Para investor menarik dana dari aset berisiko, termasuk kripto. Mereka beralih ke aset lindung nilai seperti emas, dolar AS, yen Jepang, dan obligasi negara.
Respons Iran dan Efek Dominonya
Iran tidak tinggal diam. Pemerintah menyatakan siap membalas dan memperingatkan akan adanya aksi lanjutan yang bisa mengganggu stabilitas regional. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan operasi militer akan berlangsung selama diperlukan.
Ketegangan ini mendorong pelaku pasar untuk bersikap lebih defensif. Mereka kini lebih memilih keamanan daripada imbal hasil tinggi. Situasi tersebut turut menyeret pasar kripto ke zona merah.
Harga Bitcoin Turun: Altcoin dan Token Meme Ikut Terpukul
Bukan hanya Bitcoin yang terdampak. Ethereum merosot hampir 10% menjadi $2.497. Solana turun 10,4%, sedangkan Cardano dan Polygon kehilangan hampir 10% nilainya.
XRP juga turun 8% menjadi $2,0988. Token meme seperti Dogecoin jatuh 10%, sementara token bertema politik, $TRUMP, kehilangan 6,5%.
Para analis menilai sentimen pasar kripto masih akan bergantung pada perkembangan konflik di Timur Tengah. Hingga kondisi geopolitik mereda, investor kemungkinan besar akan tetap waspada.
Suku Bunga AS Jadi Faktor Tambahan
Selain konflik regional, keputusan suku bunga dari The Fed yang akan diumumkan pekan depan turut menambah ketidakpastian. Meski pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga, wacana penurunan di akhir tahun tetap menjadi spekulasi utama.
Dengan begitu banyak faktor pemicu ketidakpastian, pelaku pasar tampaknya belum akan kembali pada aset digital dalam waktu dekat.