Rusia Serang Kota Zelensky, 14 Tewas Termasuk Anak-anak
Ketegangan konflik Rusia-Ukraina kembali meningkat setelah Rusia Serang Kota Zelensky, kota kelahiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Serangan ini menewaskan 14 orang, termasuk enam anak-anak, dan meninggalkan lebih dari 50 korban luka.
Insiden memilukan ini terjadi pada Jumat malam waktu setempat. Rudal-rudal tersebut menghantam permukiman warga, tepat di dekat taman bermain anak-anak. Gumpalan asap hitam membumbung ke langit malam, sementara rekaman yang beredar memperlihatkan mayat-mayat bergelimpangan di jalan.
Rusia Serang Kota Zelensky: Dunia Harus Bertindak
Presiden Zelensky segera memberikan tanggapan keras. Ia menyebut bahwa operasi penyelamatan masih terus dilakukan di tengah puing-puing kehancuran.
“Ini adalah serangan rudal balistik. Saat ini, 14 orang telah tewas, termasuk enam anak-anak,” ujar Zelensky dalam pernyataan resmi.
Lebih dari itu, ia menilai serangan ini membuktikan bahwa Rusia tidak berniat mengupayakan gencatan senjata. Zelensky menekankan bahwa hanya tekanan global yang mampu menghentikan agresi semacam ini.
“Rusia tidak ingin gencatan senjata, dan dunia bisa melihatnya. Satu-satunya jalan untuk menghentikan ini adalah dengan memperkuat Ukraina – sistem pertahanan udara kita, pasukan kita,” tambahnya.
Kecaman Internasional dan Kekhawatiran Global
Serangan ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak. Target yang jelas-jelas berada di area sipil membuat komunitas internasional mempertanyakan kembali komitmen Rusia terhadap hukum humaniter internasional.
Tak hanya itu, serangan yang menimpa anak-anak ini kembali menyoroti dampak perang yang begitu kejam terhadap masyarakat sipil. Dunia diminta tidak lagi pasif dalam menyikapi konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun ini.
Harapan Rakyat Ukraina di Tengah Derita
Meski dikepung ancaman dan ketakutan, rakyat Ukraina terus berharap ada jalan keluar dari konflik yang mematikan ini. Mereka menggantungkan harapan pada solidaritas internasional dan kehadiran nyata dari negara-negara sahabat.
Serangan ke kota asal Zelensky menjadi simbol bahwa perang ini telah menyentuh sisi yang paling personal bagi pemimpin Ukraina. Lebih dari itu, serangan ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di tengah agresi yang tiada henti.