Jokowi Gagas Partai Super Tbk, PSI Ikut Mengakomodasi
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menggagas Partai Super Tbk sebagai konsep partai terbuka. Gagasan ini kini diakomodasi oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep.
Beberapa pihak mendukung ide ini. Namun, ada juga yang mempertanyakan konsep serta mekanismenya.
Jokowi: Partai yang Lebih Terbuka dan Demokratis
Jokowi pertama kali menyampaikan ide ini saat bertemu Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, pada Februari 2025.
Menurut Budi Arie, Partai Super adalah partai dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
“Tunggu saja, nanti akan jelas,” kata Budi Arie saat ditanya lebih lanjut.
Beberapa minggu kemudian, Jokowi mengonfirmasi bahwa PSI telah mengadopsi konsep ini.
“Ternyata sudah diakomodasi oleh PSI,” ujar Jokowi pada Kamis (6/3/2025).
Meskipun ada sedikit modifikasi, konsep partai terbuka tetap menjadi ciri utama.
Sistem Partai Terbuka, Seperti Apa?
Jokowi menjelaskan bahwa Partai Super memungkinkan anggota memilih ketua secara langsung.
“Kalau semua partai menerapkan sistem ini, politik Indonesia akan lebih modern,” kata Jokowi.
Menurutnya, sistem ini membuat partai lebih transparan dan tidak hanya dikuasai segelintir elite.
Tanggapan Elite Politik: Sah, Tapi Harus Sesuai UU
Sejumlah elite politik menanggapi wacana ini.
Waketum Partai Golkar, Adies Kadir, menilai pembentukan partai baru adalah hak setiap warga negara. Namun, semua harus sesuai dengan undang-undang.
Waketum PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengingatkan bahwa partai politik bukan perusahaan.
“Enggak bisa bikin partai dengan konsep berbeda dari undang-undang,” tegasnya.
Apakah Partai Super Tbk Akan Jadi Nyata?
Meski PSI sudah mengadopsi konsep ini, belum jelas apakah Partai Super akan berdiri sendiri. Jika sistem ini sukses, bukan tidak mungkin partai lain akan mengikuti.
Akankah Partai Super Tbk membawa perubahan dalam politik Indonesia? Kita tunggu perkembangannya.