duniadalamcerita.id – Serangan Ukraina Dengan ATACMS dan drone, menargetkan pangkalan militer dan infrastruktur strategis. Sebagai respons, Rusia mengaktifkan sistem pertahanan udara S-400 dan bersiap melancarkan serangan balasan. Eskalasi ini semakin memperburuk situasi di medan perang.
Serangan Ukraina Dengan ATACMS dan Drone
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina semakin intensif menggunakan rudal ATACMS dan drone dalam serangan ke wilayah Rusia. Serangan ini menargetkan pangkalan militer, gudang amunisi, serta infrastruktur energi yang mendukung operasi militer Rusia.
ATACMS, yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada Ukraina, adalah rudal balistik taktis dengan jangkauan hingga 300 kilometer, memungkinkan Ukraina menyerang target yang sebelumnya sulit dijangkau. Selain itu, drone kamikaze juga digunakan untuk menyerang pos pertahanan dan depot bahan bakar Rusia.
Meningkatnya penggunaan ATACMS dan drone ini memperlihatkan perubahan strategi Ukraina dalam menghadapi Rusia, terutama setelah mendapatkan pasokan persenjataan canggih dari negara-negara Barat.
Rusia Menembak Jatuh Rudal dengan S-400
Sebagai respons terhadap serangan Ukraina, Rusia mengklaim telah menembak jatuh beberapa rudal ATACMS dan drone menggunakan sistem pertahanan udara S-400.
S-400 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara yang mampu mendeteksi, melacak, dan menghancurkan berbagai ancaman udara dalam radius 400 kilometer. Sistem ini telah dikerahkan di berbagai titik strategis untuk melindungi wilayah Rusia dari serangan udara Ukraina.
Selain S-400, Rusia juga menggunakan sistem pertahanan lainnya seperti Pantsir-S1 dan Tor-M2 untuk menangkal serangan drone yang semakin sering dilakukan oleh Ukraina.
Baca juga: PUBG Mobile Perkenalkan Kolaborasi Baru yang Mengejutkan
Rusia Bersiap Melancarkan Serangan Balasan
Rusia tidak tinggal diam setelah menerima serangan dari Ukraina. Sebagai langkah balasan, Rusia telah meningkatkan serangan udara ke wilayah Ukraina, menargetkan:
- Jaringan listrik dan fasilitas energi
- Gudang senjata dan pusat logistik Ukraina
- Bandara serta jalur transportasi militer
Serangan ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan Ukraina dalam melancarkan serangan lebih lanjut. Beberapa sumber juga melaporkan bahwa Rusia telah memperkuat pasukan di garis depan sebagai persiapan untuk serangan besar berikutnya.
Dampak bagi Serangan Ukraina Dengan ATACMS
Eskalasi ini membawa dampak besar bagi kedua belah pihak. Di Ukraina, serangan balasan Rusia terhadap infrastruktur energi menyebabkan pemadaman listrik di beberapa kota besar, termasuk Kyiv dan Kharkiv. Ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan, terutama saat musim dingin tiba.
Di sisi lain, serangan Ukraina ke wilayah Rusia menunjukkan bahwa sistem pertahanan Rusia masih memiliki celah, sehingga Moskow mungkin perlu menyesuaikan strategi pertahanannya.
Banyak analis militer percaya bahwa jika Ukraina terus mendapat pasokan senjata canggih dari negara-negara Barat, maka perang bisa semakin berkepanjangan dan meningkatkan risiko intervensi dari pihak ketiga.
Reaksi Komunitas Internasional Terhadapat Serangan Ukraina Dengan ATACMS
Eskalasi terbaru ini kembali menarik perhatian komunitas internasional. Amerika Serikat dan NATO terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina, tetapi beberapa negara mulai mengkhawatirkan risiko konflik ini melebar ke skala yang lebih luas.
Sementara itu, Rusia mengancam akan mengambil langkah lebih keras jika Ukraina terus menyerang wilayahnya dengan senjata jarak jauh. Beijing dan beberapa negara Timur Tengah mendesak agar kedua pihak segera mencari solusi diplomatik sebelum situasi semakin tak terkendali.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Situasi saat ini masih sangat dinamis dan sulit diprediksi. Namun, ada beberapa kemungkinan skenario ke depan:
- Ukraina terus melancarkan serangan dengan ATACMS dan drone, memperluas target hingga ke wilayah Rusia yang lebih dalam.
- Rusia meningkatkan serangan balasan dengan rudal hipersonik atau serangan darat yang lebih agresif.
- Upaya diplomasi semakin sulit dilakukan, karena kedua pihak semakin terlibat dalam perang jangka panjang.
Satu hal yang pasti, konflik ini masih jauh dari kata selesai. Baik Ukraina maupun Rusia tampaknya masih bersikeras melanjutkan perang dengan segala cara yang mereka miliki.
Mungkin Anda Berminat Dengan : Mengungkap Fakta Perdagangan Emas Digital yang Perlu Anda Ketahui